Jumat, 28 Maret 2014

Perancangan Tata Letaknya Fasilitas




PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS


Fasilitas Penunjang Administrasi
            Fasilitas penunjang yang berfungsi sebagai tempat bekerjanya karyawan non produksi dimana terdapat fasilitas seperti komputer dimana membutuhkan ruang untuk penempatannya.Ruangan para atasan untuk beraktivitas dalam mengontrol kegiatan yang ada di lantai produksi.Yang umumnya terdapat ruang pertemuan untuk membahas perencanaan perusahaan dan membicarakan rencana bisnis dengan rekanan dari perusahaan.Banyaknya ketersediaan dari fasilitas ini dipengaruhi dalam ukuran perusahaan, khususnya struktur organisasi yang dimiliki oleh perusahaan.

Fasilitas Penunjang Personel
1.    Ruang ganti (locker room) dan Toilet
Pada sebagian besar perusahaan menengah ke atas, antara fasilitas ganti pakaian dan kamar mandi seringkali dilakukan pemisahan.Pemisahan ini berdasarkan atas prinsip keterdekatan departemen dengan aliran kerja. Sebagia besar penempatan toilet pada perusahaan berada berjauhan dari lokasi produksi karena jika kondisi toilet yang tidak di jaga kebersihannya, maka akan dapat mengganggu jalannya produksi dengan adanya bau-bau yang tidak sedap.
Ruang ganti pakaian dengan ruang produksi sebenarnya merupakan 2 departemen dengan tingkat kedekatan cukup.Setidaknya dapat dilihat dari aliran kerja pegawai.Dalam keseharian pegawai yang baru masuk ke lokasi pabrik langsung melakukan absensi, kemudian ke ruang ganti pakaian dan terakhir ke area produksi. Dengan demikian antara ruang ganti pakaian dengan ruang produksi sebaiknya tidak terlalu jauh, karena akan menghabiskan banyak waktu yang terbuang.
 
         Kamar mandi/toilet biasanya dilengkapi dengan perlengkapan untuk buang air kecil maupun besar.Kamar mandi yang dilengkapi dengan urinals, kloset dan bak mandi biasa dinamakan restroom.Jumlah toilet tergantung pada jumlah karyawan yang bekerja.



2.  Kantin
Dalam perencanaan tata letak fasilitas, seringkali fasilitas tempat makan tidak mendapat perhatian yang semestinya.Keberadaan fasilitas ini sesungguhnya juga diperlukan.Bahkan untuk beberapa perusahaan fasilitas ini mutlak perlu.Pada umumnya fasilitas pelayanan jasa boga kantin dapat dikelola baik oleh perusahaan sendiri maupun dari pihak catering. Lokasi kantin biasanya terpisah jauh dari ruang kerja, yang dikarenakan:
·      Sebagai tempat istirahat sehingga pekerja ingin mendapat suasana yang lain dari rutinitas kerja.
·      Lingkungan kantin biasa jauh lebih bersih, sehat, nyaman, jauh dari polusi dibanding dengan      ruang kerja.
·  Ruang produksi akan terbebas dari sampah yang dihasilkan dari bungkusan makanan atau minuman.

Ada kalanya beberapa perusahaan, karena kondisi pekerjaan mengharuskan para pekerja tidak dapat meninggalkan proses pengerjaan, maka ada beberapa fasilitas makan yang tidak terpusat di suatu tempat yang dapat dijadikan alternatif lain, salah satunya kantin berjalan. Dengan adanya kantin berjalan ini dengan menggunakan kereta dorong. 
 

3.   Klinik

Jaminan untuk dapat bekerja dengan kondisi yang fit bagi para karyawan merupakan suatu keharusan yang harus dilakukan oleh manajemen perusahaan. Untuk perusahaan kecil kemungkinan hanya berupa seperangkat almari kecil yang berisi kotak P3K.Sedangkan untuk perusahaan menengah ke atas fasilitas kesehatan mungkin sudah lengkap lagi, misalkan dengan kesehatan tersendiri, dilengkapi tempat tidur dan almari obat, serta peralatan kesehatan lainnya, bahkan dalam periode tertentu ada dokter yang menanganinya.
Pada umumnya fasilitas kesehatan yang ada pada sebagian perusahaan adalah ruang kesehatan dengan ditangani dokter untuk periode-periode tertentu.Contoh fasilitas kesehatan pada suatu pabrik kecil dan pabrik besar.
 
 
4. Parkir
Fasilitas parkir adalah fasilitas yang digunakan untuk menempatkan kendaraan yang relatif lama atau hanya untuk sementara. Sebagian karyawan akan menempatkan kendaraannya dalam relatif yang terlalu lama. Masalah utama fasilitas parkir adalah ukuran area yang digunakan dan lokasi fasilitas tersebut.lokasi parkir berdasarkan pemakai dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
·                          Parkir untuk karyawan produksi.
·                          Parkir untuk karyawan kantor.
·                          Parkir untuk tamu.
Sedangkan parkir bagi kendaraan angkutan barang termasuk dalam proses pergudangan. Parkir untuk karyawan produksi sebaiknya berada area belakang pabrik, karena karyawan tersebut relatif lebih lama, sehingga aman dan tidak mengganggu jalannya lalu lintas barang dan angkutan.
Fasilitas bagi karyawan kantor/administrasi dapat ditempatkan di area depan karena karyawan kantor lebih mobile. Dan untuk parkir para tamu/ relasi/ pelanggan karena sifatnya hanya sementara maka ditempatkan pada depan area. Penempatan area ini tidak mutlak karena saat ini dengan kemajuan teknologi parkir dapat ditempatkan di bawah basement atau diatas basement.
Tata letak tergantung dari area yang ada.Ada 2 contoh yang dipakai dalam pertimbangan, yang pertama adalah perpendicular parking (parkir tegak lurus) dan angular parking lot (parkir miring bersiku).Sebagian besar parking menggunakan model tegak lurus.
 

Posisi mobil yang diparkir lurus 90°akan membutuhkan ruangan parkir yang lebih kecil pada jumlah mobil yang sama dibandingkan dengan posisi parkir miring. Tetapi posisi 90° membutuhkan lebar jalan yang lebih besar untuk memudahkan keluar masuk mobil ke lokasi parkir.

Jika lokasi mempunyai kendala tertentu, misalnya area lebih memanjang dan tidak terlalu lebar dipertimbangkan dengan model angular (miring bersiku).
 
Perkantoran
            Ruangan untuk kantor ini dirasakan sangat penting untuk suatu indutri, sehingga untuk itu perlu di sediakan area khusus. Umumnya lokasi untuk perkantoran ini di depan bangunan pabrik guna mempermudah orang luar (tamu) berkunjung. Untuk industri besar, general atau administration office bisa diletakkan di depan sedangkan 
kantor untuk melayani pabrik secara langsung umumnya akan diletakkan berdekatan atau di dalam area produksi dalam pabrik.
Dalam perencanaan tata letak untuk perkantoran ini, segala prosedur yang harus di tempuh pada hakekatnya tidak jauh berbeda dengan perencanaan produksi, yaitu menganalisa macam pekerjaan yang berlangsung, memperhatikan segala fasilitas kerja yang di butuhkan, menentukan luas araea yang di perlukan, dan menganalisa derajat hubungan antara masing-masing aktivitas bagian dari kantor tersebut (dalam hal ini analisis activity relationship umum dilaksanakan).
Dalam perencanaan tata letak kantor ini maka pengaturan letak masing-masing departemen/bagian/seksi akan banyak dipengaruhi oleh struktur organisasi (termasuk di sisni pertimbangan jumlah karyawan untuk masing-masing bagian tersebut) dan tingkatan hirarki yang sesuai dengan job discription yang berlaku.
Activity Relationship Chart (ARC)
Dalam industri pada umumnya terdapat sejumlah kegiatan atau aktivitas yang menunjang jalannya suatu industri.Setiap kegiatan atau aktivitas tersebut saling berhubungan (berinteraksi) antara satu dengan lainnya, dan yang paling penting diketahui bahwa setiap kegiatan tersebut membutuhkan tempat untuk melaksanakannya.Aktifitas atau kegiatan tersebut diatas dapat berupa aktivitas produksi, administrasi, assembling, inventorydll.Sebagaimana diketahui diatas bahwa setiap kegiatan atau aktifitas tersebut saling berhubungan antara satu dengan lainnya ditinjau dari beberapa kriteria, maka dalam perencanaan tata letak pabrik harus dilakukan penganalisaan yang optimal.
Secara umum Peta Hubungan Kegiatan dapat didefinisikan sebagai berikut, yaitu teknik ideal untuk merencanakan keterakitan antara setiap kelompok kegiatan yang saling berkaitan. ARC ini akan berhubungan dengan struktur organisasi dan tabel-tabel perjitungan Luas Lantai. Tujuan utama ARC adalah agar dapat diketahui hubungan kedekatan dari setiap kelompok kegiatan dalam hal ini organisasi pabrik.
 Fungsi ARC dan kegunaannya adalah :
1.    Penyusunan urutan dari pusat kerja atau departemen dalam suatu kantor.
2.    Lokasi kegiatan dalam suatu usaha pelaa\yanan.
3.   Lokasi Pusat kerja dalam operasi perawatan atau dalam perbaikan.
4.  Menunjukan hubungan suatu kegiatan yang lainnya serta alasannya.
5.  Memeperoleh suatu landasan bagi penyusunan daerah selanjutnya. 
Teknik yang digunakan sebagai alat untuk menganalisa hubungan antar aktifitas yang ada adalah Activity Relationship Chart.

Teknik ARC
Teknik penganalisaan menggunakan ARC dikemukakan oleh Richard Muthe, adalah sebagai berikut :
1.    Hubungan antar aktifitas ditunjukkan dengan tingkat kepentingan hubunganantar aktifitas tersebut yang dikonversikan dalam bentuk huruf, sebagai berikut :

Kode
Warna
Derajat Kedekatan
A
Merah
Mutlak
E
Orange
Sangat penting
I
Hijau Muda
Penting
O
Biru Muda
Biasa
X
Cokelat
Tidak diinginkan
U
Kuning
Tidak Penting

2.    Alasan untuk menyatakan tingkat kepentingan tersebut adalah sebagai berikut :
a.              Menggunakan catatan yang sama
b.             Menggunakan personil yang sama
c.              Menggunakan ruang yang sama
d.             Tingkat hubungan personil
e.              Tingkat hubungan kertas kerja
f.              Urutan aliran kertas
g.             Melakukan aliran kerja yang sama
h.             Menggunakan peralatan dan fasilitas yang sama
i.               Ribut, kotor, getaran, debu, dan lain-lain

 
 

Alasan-alasan lain yang digunakan Derajat Kedekatan adalah :
Contohnya :
1.        Urutan aliran kerja
2.        Menggunakan peralatan kerja yang sama.
3.        Menggunakan Ruang yang sama.
4.        Menggunakan catatan yang sama.
5.        Bising, Kotor, debu, getaran dan sebagainya